Kebanyakan
wujud bangsa buto berupa raksasa tinggi besar dengan rambut keriting gimbal
awut-awutan, berhidung bulat dan besar, dan bertaring melengkung (seperti wujud
buto dalam pewayangan). Tingginya bisa mencapai 30 meter. Namun ada juga buto
yang wujudnya seperti raksasa kerdil (seperti patung dwarapala).
Buto ada yang hidup sendiri, ada juga yang hidup berkomunitas. Banyak mahluk gaib yang wujudnya berupa raksasa tinggi besar, tetapi tidak semua mahluk gaib bertubuh raksasa adalah buto. Kebanyakan mereka adalah dari golongan jin. Bangsa buto adalah jenis tersendiri.
Secara energinya, bangsa buto termasuk gaib yang berenergi negatif terhadap manusia. Bila kita dapat merasakan keberadaan energinya, akan terasa padat bertekanan, berbeda dengan energi mahluk halus lain. Secara alami, keberadaan energinya bisa dirasakan sampai jarak 100 meter, tetapi tekanan energinya dapat dirasakan dalam radius 50 meter.
Dari sisi perwatakannya, bangsa buto adalah termasuk mahluk yang berintelijensi rendah dan lebih banyak menggunakan insting / naluri dan emosinya dalam bertindak. Kebanyakan dari mereka bertindak adigang - adigung atau petentengan, sok sakti, sok kuasa. Ibaratnya, mereka akan lebih dulu bertindak, urusan lain belakangan. Dengan sesama Buto, mereka memiliki tata aturan, tetapi tidak peduli aturan terhadap gaib lain yang kesaktiannya lebih rendah. Mereka, tanpa banyak pertimbangan atau peringatan, akan menghajar siapa saja yang dianggap mengganggu atau menghalangi.
Bangsa Buto termasuk gaib yang berdimensi tinggi. Sulit untuk dilihat dengan mata, termasuk oleh orang- orang yang mampu melihat gaib. Bahkan para mahluk gaib sendiripun jarang ada yang bisa melihat Buto. Para Dewa sulit untuk dilihat, bangsa buto lebih sulit lagi untuk dilihat. Biasanya mereka-lah yang menunjukkan dirinya kepada manusia, barulah manusia dapat melihat mereka. Tetapi walaupun bangsa buto sulit sekali untuk dilihat, biasanya keberadaan energinya dapat dirasakan. Para mahluk halus yang walaupun tidak dapat melihat Buto, akan secepatnya menyingkir menyelamatkan diri bila merasakan kehadiran energinya.
Dari sisi kekuatan dan kesaktiannya, bangsa buto memiliki kemampuan untuk melipat-gandakan kekuatannya sampai menjadi 5 kali lipat keadaan normalnya. Dan total kekuatan yang mereka miliki bisa mencapai 1000 kali lipat kekuatan Ibu Ratu Kidul atau 3 kali lipat kekuatan triwikrama rata-rata Dewa. Tidak banyak gaib yang mampu menandingi mereka. Dewa-dewa pun tak berdaya jika mereka datang menyerang. Tetapi para Pandawa, yang merupakan sukma manusia, memiliki kekuatan yang bahkan melebihi kekuatan Buto.
Tokoh bangsa buto yang terkenal adalah Prabu Rahwana, yang kisahnya ada dalam pewayangan dalam cerita Ramayana. Pada akhir cerita dikisahkan Rahwana tewas di tangan Prabu Rama. Tetapi itu hanyalah cerita. Yang sesungguhnya terjadi adalah Rahwana memang kalah oleh Prabu Rama, tetapi dia tidak mati. Dia hanya terluka hingga sekarat, dilemahkan dan sampai sekarang 'dipenjara' dengan dihimpit / ditindih sebuah bukit energi yang membuatnya tak berdaya.
ttd
PCK
0 komentar:
Posting Komentar