Bangsa
siluman tidak sama dengan mahluk jadi-jadian yang sering merubah wujudnya
menyerupai manusia atau menyerupai mahluk halus lain dengan maksud menipu.
Mahluk jadi-jadian biasanya adalah bangsa jin kelas rendah yang suka mengganggu
dan menakut-nakuti manusia.
Bangsa
siluman disini asal-usulnya adalah sukma manusia, yang karena sesuatu sebab,
mungkin karena adanya semacam kutukan, atau mungkin karena kekuatan ilmunya,
kemudian wujudnya berubah menjadi sosok lain, atau sifat energinya berubah
menjadi seperti bangsa jin, yang tidak lagi sama dengan sifat energi sukma
manusia pada umumnya.
Bagi yang
hanya berubah wujudnya saja, maka sifat energinya masih sama dengan sukma
manusia. Bila yang berubah adalah sifat energinya, maka bila keberadaan
energinya kita rasakan dengan telapak tangan, maka rasanya tidak lagi seperti
asap atau gerakan angin seperti layaknya sukma manusia, tetapi sama seperti bila
kita merasakan keberadaan energi jin atau dedemit, yaitu lebih padat, seperti
menggerakkan tangan di dalam air.
Beberapa contoh siluman :
1. Sosok Ibu Kanjeng Ratu
Kidul.
Menurut sejarahnya, Ibu Kanjeng Ratu Kidul
dulunya adalah seorang putri bangsawan bupati, yang hidup jauh sebelum jaman
Ken Arok dan Singasari, yang mengalami penindasan dan kezaliman dalam hidupnya.
Dengan tujuan memperoleh kesaktian untuk menuntut balas, beliau bersama adiknya
melakukan laku prihatin dan tapa brata. Setelah segala kesaktian diperoleh dan
berhasil menuntut balas, beliau bersama dengan adiknya itu, dengan kekuatan
ilmunya mereka moksa, masuk ke alam gaib bersama dengan raga mereka.
Di alam gaib, bersama dengan para
pengikutnya, mereka membangun kerajaan gaib. Ibu Kanjeng Ratu Kidul berkuasa
terutama di sepanjang pantai selatan pulau jawa, dari ujung timur sampai ujung
kulon. Posisi kerajaannya + 10 km sebelah selatan pantai Parang
Tritis, Yogyakarta.
Ibu Kanjeng Ratu Kidul sering dikatakan
sebagai mahluk siluman. Beliau, karena kekuatan ilmunya, kondisi sifat
fisik energinya berubah menjadi seperti sifat fisik energi bangsa jin,
tidak lagi sama dengan sifat fisik energi sukma manusia pada umumnya. Tetapi
sosoknya tidak berubah, tetap masih sesuai aslinya, cantik seperti putri
keraton. Jadi yang berubah hanya sifat energi dari sukmanya saja, tidak lagi
sama dengan sifat energi sukma manusia pada umumnya, sedangkan sosoknya tidak
berubah.
2. Sosok Buaya
Buntung dan Ular Buntung Tak Berekor.
Sosok gaib buaya buntung dan ular buntung tak
berekor biasanya berasal dari sukma manusia yang dahulu semasa hidupnya
berambisi mengejar kesaktian kanuragan maupun kesaktian gaib yang kesaktian
tersebut saat diperoleh terkait hubungan dengan gaib tertentu.
Tetapi manusia tersebut mati karena kalah
dalam suatu pertarungan. Kemudian sukmanya berubah menjadi buaya buntung atau
ular buntung. Ekor yang buntung menjadi tanda bahwa dahulu mereka mengalami
kekalahan dalam suatu pertarungan.
Bila dahulu ilmu kesaktiannya berhubungan
dengan mahluk gaib yang berdiam di air, maka kemudian sosoknya berubah menjadi
buaya buntung.
Bila dahulu ilmu kesaktiannya berhubungan
dengan mahluk gaib yang berdiam di darat, maka kemudian sosoknya berubah
menjadi ular buntung.
3. Sosok Manusia Setengah
Ular dan Siluman Kerbau.
Sosok manusia dengan pinggang ke bawah
seperti ular dan siluman kerbau biasanya berasal dari sukma manusia yang dahulu
semasa hidupnya berambisi mengejar kesaktian kanuragan maupun kesaktian gaib
yang kesaktian tersebut saat diperoleh terkait hubungan dengan gaib tertentu.
Bedanya dengan buaya buntung dan ular
buntung, manusia tersebut tidak mengalami mati karena kalah dalam suatu
pertarungan. Tetapi setelah kematiannya, sukmanya berubah menjadi sosok
setengah manusia setengah ular atau menjadi siluman kerbau.
4. Sosok Buaya
Putih dan Siluman Kera.
Sosok gaib buaya putih dan siluman kera
biasanya berasal dari sukma manusia yang dahulu semasa hidupnya berambisi
mengejar kekayaan dengan cara pesugihan atau menjalani ilmu gaib tertentu untuk
kekayaan. Setelah kematiannya, sukmanya berubah menjadi buaya putih atau
siluman kera.
Bila dahulu kekayaannya berhubungan dengan
mahluk gaib yang berdiam di air, maka kemudian sosoknya berubah menjadi buaya
putih.
Bila dahulu kekayaannya berhubungan dengan
mahluk gaib yang berdiam di darat, maka kemudian sosoknya berubah menjadi
siluman kera.
Sebagai catatan, banyak mahluk gaib yang
sosoknya serupa dengan sosok siluman seperti disebutkan di atas. Jadi walaupun
sosoknya sama dengan sosok-sosok di atas, belum tentu dia adalah bangsa
siluman, karena banyak sosok gaib, biasanya bangsa jin, yang wujudnya mirip
dengan sosok-sosok di atas. Jadi yang dimaksudkan siluman di sini adalah
sosok-sosok gaib yang asli merupakan bangsa siluman, yang dulunya adalah
manusia.
Contoh mahluk gaib yang sosoknya mirip dengan contoh di atas adalah Nyi Blorong, yang wujudnya adalah manusia perempuan dengan bagian pinggang ke bawah seperti ular. Nyi Blorong adalah asli bangsa jin. Asalnya dari sebuah gunung di Jawa Barat. Dahulu pernah bertarung dengan Ibu Ratu Kidul untuk memperebutkan kekuasaan di pantai selatan jawa dan wilayah jawa tengah dan jawa timur. Tetapi dia kalah. Atas seizin Ibu Ratu Kidul, Nyi Blorong bertempat tinggal dan berkekuasaan di Pantai Karang Bolong dan sekitarnya (Cilacap, Jawa Tengah). Nyi Blorong ini berwatak jahat. Untuk mencari pengikut, dia memberikan kesaktian dan jasa pesugihan kepada manusia yang memintanya, yang kemudian setelah orang tersebut meninggal atau tidak mampu memenuhi perjanjian, akan dijadikan tumbalnya atau dijadikan budaknya.
Contoh mahluk gaib yang sosoknya mirip dengan contoh di atas adalah Nyi Blorong, yang wujudnya adalah manusia perempuan dengan bagian pinggang ke bawah seperti ular. Nyi Blorong adalah asli bangsa jin. Asalnya dari sebuah gunung di Jawa Barat. Dahulu pernah bertarung dengan Ibu Ratu Kidul untuk memperebutkan kekuasaan di pantai selatan jawa dan wilayah jawa tengah dan jawa timur. Tetapi dia kalah. Atas seizin Ibu Ratu Kidul, Nyi Blorong bertempat tinggal dan berkekuasaan di Pantai Karang Bolong dan sekitarnya (Cilacap, Jawa Tengah). Nyi Blorong ini berwatak jahat. Untuk mencari pengikut, dia memberikan kesaktian dan jasa pesugihan kepada manusia yang memintanya, yang kemudian setelah orang tersebut meninggal atau tidak mampu memenuhi perjanjian, akan dijadikan tumbalnya atau dijadikan budaknya.
Seperti yang sudah dituliskan di halaman
sebelumnya, sosok-sosok mahluk halus di alam gaib adalah menggambarkan
perwatakannya yang sesuai dengan perwujudannya masing-masing. Dan seseorang
yang sukmanya berubah menjadi siluman, yang menentukan wujud sukmanya akan
menjadi seperti apa, bukan hanya perbuatannya, tetapi juga watak manusia itu
sendiri. Sekalipun seorang manusia tidak berhubungan atau tidak pernah meminta
bantuan kepada suatu gaib tertentu, tetapi fenomena siluman seperti di atas
tetap dapat terjadi. Ini adalah fenomena kegaiban dalam hidup yang tidak semua
manusia mengetahui dan percaya kebenarannya. Tidak ada cara lain untuk percaya
kecuali sudah mengalaminya sendiri.
Contohnya, siluman monyet / kera adalah menggambarkan watak manusia yang rakus dan serakah dan akan menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, termasuk dengan perbuatan-perbuatan yang tercela. Sekalipun semasa hidupnya tidak pernah berhubungan atau meminta bantuan kepada gaib manapun, juga tidak pernah menjalani pesugihan, tetapi tetap saja dapat terjadi bahwa kemudian seseorang berubah menjadi monyet / kera karena adanya semacam kutukan akibat perbuatan-perbuatannya semasa hidupnya.
Setelah sosoknya berubah menjadi monyet / kera, dia tidak dapat tinggal di dalam komunitas sukma manusia, tetapi tinggal di dalam komunitas monyet / kera. Apa rasanya setelah tinggal di kawanan monyet / kera, kemudian dia kawin dengan monyet lain dan beranak-pinak, padahal di dalam jiwanya dia sadar bahwa dia adalah manusia, bukan monyet. Ditambah lagi dengan didengarnya adanya ucapan-ucapan manusia yang mengatakan bahwa kawanan monyet tersebut adalah berasal dari sukma manusia yang semasa hidupnya menjalani pesugihan.
Fenomena-fenomena gaib seperti di atas memang benar terjadi, dan sebaiknya jangan hanya kita jadikan bahan bacaan atau cerita saja, karena kejadian-kejadian di atas dapat juga terjadi pada diri kita. Tulisan mengenai bangsa siluman ini seyogyanya memberikan kita suatu kebijaksanaan dalam hidup, kebijaksanaan dalam berperilaku dan menjaga moral yang baik. Berbagai agama, kebatinan dan spiritual pun mengajarkan supaya manusia menjadi pribadi yang baik dan berbudi luhur. Kehidupan beragama dan segala laku amal dan ibadah seharusnya menjadikan pribadi yang baik, ahklak yang baik, jangan hanya sekedar menekankan pada kerajinan beribadah formal atau ke-Aku-an beragama saja. Agama mengajar manusia supaya selalu bersyukur dalam hidupnya dan tidak melarang seseorang menjadi kaya, tetapi sifat sombong, tamak dan serakah itu yang harus dihindari.
Copyright Manual "Bangsa Siluman"
By. Perguruan Supranatural, Tenaga Dalam dan Beladiri 'PERSADADIRI CAHAYA KUSUMA'
Jl. Raden Pintono Dusun Welang RT 01/RW 08 Desa Tunggulsari
Kec. Brangsong 51371 Kab. Kendal - Jateng
Contact : 085642807677
Pin : 52859A89
Facebook : M Juharuddin Mutohar
Twitter : @Jauhar Uddin
E-mail : jauharuddin@ymail.com - joharudin2015@gmail.com
Blog/Web : http://joharudin2015.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar