KREATIF MENCARI DIRI SEJATI
Para Nabi dan
Rasul adalah para leluhur. Para Wali adalah para leluhur. Para Alim Ulama,
kakek nenek, eyang, buyut, canggah, para pahlawan baik yang dikenal maupun yang
tidak dikenal adalah para leluhur. Tidak perlu alergi dengan kata “leluhur”
sehingga tidak arif bila kita melupakan jasa baik mereka dan teladanilah
perilaku baik mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan cara-cara
orisinal dan kreatif para leluhur itu menemukan siapa dirinya. Kenapa mereka
ada di dunia; kenapa aku dilahirkan, apa tugas yang diembankan kepadaku dan
seterusnya.
Bila referensi
perjalanan hidup para leluhur sudah banyak kita miliki, bila ilmu pengetahuan
sudah kita pelajari dengan dasar-dasar logika yang lurus, maka yang dibutuhkan
adalah “NGELMU” atau MENJALANI PROSES PERJALANAN SPIRITUAL BERUPA MENCARI JATI
DIRI (DIRI SEJATI): SIAPA DIRI KITA?. Ini tahap yang dilakukan sambil kita
menjalani AMAL SHOLEH.
Proses
perjalanan itu tidak pernah berhenti hingga usia kita berakhir karena PROSES
MENCARI JATI DIRI itu sama dengan PROSES MENCARI TUHAN. Sebagaimana ayat:
Kenalilah dirimu, maka kau akan mengenal Tuhanmu.
Ragam proses pencarian
JATI DIRI itu banyak sekali caranya. Teorinya juga banyak. Sebanyak manusia di
muka bumi ini. Setiap orang juga tidak akan pernah sama persis satu dengan yang
lain karena masing-masing individu dilahirkan di lingkungan keluarga, adat
istiadat, budaya yang berbeda-beda.
Maka, CARILAH
DIRI SEJATI KITA MASING-MASING. HINGGA MENEMUKAN HAKIKAT ESENSI DAN EKSISTENSI
DIRI YANG SESUNGGUHNYA sebagaimana dicontohkan betapa kreatifnya para leluhur
kita dulu menemukan diri sejatinya.
Perhatikanlah
riwayat hidup para leluhur kita dulu yang DIMULIAKAN DI SISI-NYA: HIDUPNYA
PENUH DARAH PERJUANGAN. Adam diminta meninggalkan surga dan tinggal di bumi
yang penuh binatang berbahaya, Nuh AS dicaci rakyatnya dan diminta membuat
kapal, Ibrahim MELAWAN Namruj merusak berhala dengan kampak dan diperintahkan
menyembelih Ismail, Musa dikejar-kejar Firaun hingga harus menyeberangi lautan,
Isa As harus melawan penguasa romawi, dan Muhammad AS melawan budaya jahiliyah
dan perang mengangkat senjata…
Kini, perjuangan
kita menegakkan keyakinan tentu beda bentuk, jenis dan modusnya. Namun bila
ANDA DIKASIHI, DICINTAI, DIDEKATI DAN DITUNJUK ALLAH SWT MENJADI UTUSAN-NYA,
MAKA ANDA HARUS SIAP DENGAN BERATNYA RESIKO PERJUANGAN.
Para leluhur
juga harus mencari Jati Diri (Diri Sejatinya)…berproses terus hingga akhir
hayat: Muhammad SAW pun menyendiri berkhalwat di gua hira,… Sunan Kalijaga
ngesti di pinggir sungai,… dan kemudian mewedarkan kebenaran yang telah
ditemukannya dengan KARYA NYATA.
0 komentar:
Posting Komentar